Selasa, 31 Mei 2011

Konsumsi Vetsin Meningkatkan Berat Badan

 

30/05/2011 16:48 | Berat Badan
Liputan6.com, New York: Penelitian baru menemukan bahwa monosodium glutamate (MSG) atau vetsin penyedap rasa, dapat meningkatkan berat badan. Para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang makan lebih banyak MSG cenderung kelebihan berat badan atau gemuk. Dan, risiko yang meningkat tidak sederhana karena orang menjejali dirinya dengan makanan yang mengandung banyak MSG. 

Kaitan antara asupan MSG tingkat tinggi dan kelebihan berat badan terjadi bahkan setelah memperkirakan total jumlah kalori yang dimakan orang. Ka He, pakar nutrisi di University of North Carolina, Chapel Hill, yang memimpin penelitian, mengatakan bahwa risiko berat badan naik yang timbul karena MSG adalah sederhana, implikasi bagi kesehatan masyarakat besar. "Semua orang memakannya," kata He kepada Reuters Health.

MSG merupakan salah satu penyedap rasa yang digunakan secara luas di seluruh dunia. Meskipun cenderung lebih populer di negara-negara Asia, orang Amerika mendapatkannya dari makanan olahan, mulai dari keripik hingga sop kalengan, bahkan bila itu tidak diberi label sebagaimana mestinya.

Orang Amerika biasanya mengonsumsi asupan MSG yang diperkirakan hanya kira-kira setengah gram, sedangkan perkiraan orang Jepang dan Korea mengonsumsi rata-rata asupan antara satu setengah gram dan 10 gram setiap hari. MSG dianggap aman, tetapi beberapa orang mengeluh sakit kepala, mual dan reaksi buruk lainnya.

Beberapa penelitian sudah menyelidiki kaitan potensial antara MSG dan berat badan, dengan hasil yang bertentangan. Para ilmuwan sudah menduga bahwa orang-orang bisa makan lebih banyak makanan yang mengandung MSG karena rasanya lebih enak. Bukti lain menunjukkan bahwa MSG bisa mengganggu sistem sinyal dalam tubuh yang mengatur nafsu makan.

Dalam riset terakhir, He dan rekan-rekannya mengikuti lebih dari 10.000 orang dewasa di Cina selama kira-kira 5.5 tahun. Penelitian itu dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition. Para peneliti mengukur asupan MSG secara langsung sebelum dan sesudah menimbang produk, seperti sebotol kecap, untuk melihat seberapa banyak orng makan. Mereka juga meminta orang-orang memperkirakan asupan mereka selama periode 24 jam.

Pria dan perempuan yang makan paling banyak MSG (rata-rata 5 gram sehari) kira-kira 30 persen lebih cenderung menjadi kelebihan berat badan saat akhir penelitian daripada mereka yang makan jumlah lebih sedikit (kurang dari setengah gram sehari). Setelah tidak memasukkan orang yang kelebihan berat badan pada awal penelitian, risikonya meningkat 33 persen.

Obesitas tidak menjadi masalah besar di Cina seperti itu menjadi masalah di Amerika Serikat, yang bisa menunjukkan bahwa MSG bukan biang keladi utama dalam peningkatan berat badan. Tetapi, orang Cina cenderung aktif secara fisik, yang bisa membantu mengimbangi sifat-sifat yang menyebabkan berat badan naik dari penyedap rasa itu.

He mengatakan kenapa MSG dan berat badan naik bisa terkait masih belum jelas. Tetapi, itu mungkin berhubungan dengan hormon leptin, yang mengatur nafsu makan dan metabolisme. Tim He menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak MSG menghasilkan lebih banyak leptin. "Konsumsi MSG bisa menyebabkan daya tahan leptin," kata He.

Untuk penelitian lajutan, He dan rekan-rekannya berharap melihat apakah orang-orang yang berhenti mengonsumsi MSP mengalami manfaat kesehatan yang terkait dengan perubahan dalam pola makan.(ADO/Ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar